Jumat, 10 Januari 2014

Proses Terbentuknya Ikatan Ion dan Kovalen


Proses Terbentuknya Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terjdi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif dan negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Ikatan ion terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion). Contoh ikatan yang terjadi antara Natrium dan Klorin. 

Na+ + Cl-  → Na+ Cl- → NaCl
 
Ciri-ciri ikatan ion:
1.             Ikatan yang terjadi antara ion positif dan ion negatif karena gaya elektrostatis
2.             Ion positif terjadi karena melepaskan elektron
3.             Ion negatif terjadi karena mengikat elektron
4.             Ion positif berasal dari unsur logam terutama dari Gol IA dan IIA
5.             Ion negatif berasal dari unsur non logam terutama Gol VI A dan VIIA
6.             Terjadi antara unsur logam dan non logam
Contoh 1:
Ikatan antara Na dengan Cl
Konfigurasi elektronnya
,
11Na (2.8.1)11Na+ (2.8) + e
Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.
17Cl (2.8.7) + e 17Cl- (2.8.8)
Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia
.
Na+ + Cl- NaCl



Proses Terbentuknya Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya pemakaian bersama pasangan elektron.  Ikatan yang terbentuk distabilkan oleh gaya tarik-menarik antara elektron dan inti atom serta gaya tolak-menolak antar inti atom. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam). Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Atom yang memiliki nilai elektronegativitasnya sama atau mirip, jika berinteraksi akan terjadi pemakaian electron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Pada umumnya ikatan kovalen terjadi antara atom-atom bukan logam.
Unsur
Kelektronegatifan
H
2,1
F
4,0
Cl
3,0
Br
2,8
I
2,5
Senyawa
Beda Kelektronegatifan
HF
1,8
HCl
0,8
HBr
0,7
HI
O,4







Hampir semua senyawa kovalen terbentuk dari atom-atom non-logam. Dua atom nonlogam saling menyumbangkan elektron sehingga tersedia satu atau lebih pasangan elektron yang dijadikan milik bersama. Senyawa yang berikatan kovalen juga disebut senyawa kovalen.


Pengukuran dilaboratorium menunjukkan bahwa pada umumnya ikatan yang nyata tidak sepenuhnya kovalen tetapi memiliki campuran sifat ionik dan kovalen. Ikatan yang dicirikan oleh perpindahan muatan secara parsial disebut kovalen polar. Pada umumnya semakin besar perbedaan kelektronegatifan maka semakin polar senyawanya. Perbedaan ini di tetentukan berdasarkan skala pauling.



a.              Pembentukan Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan kovalen yang melibatkan pemakaian bersama satu pasang elektron oleh 2 atom yang berikatan. Contohnya, ikatan yang terjadi antara 2 atom Cl. Dalam mencapai kestabilannya, atom Cl memerlukan 1 elektron tambahan. Cl2 tidak mungkin membentuk ikatan ion karena kemampuan kedua atom Cl untuk menarik dan melepaskan elektron sama kuat. Oleh karena itu setiap atom  Cl menyumbangkan 1 elektron untuk digunakan bersam-sama sehigga memenuhi hukum oktet.
Sebagai contoh lain adalah ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF. Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron valensi. Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka atom H dan atom F masing-masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan Ne). Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.
Rumus struktur        =
Rumus kimia            =  HF





b.             Pembentukan Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Ikatan kovalen rangkap merupakan ikatan kovalen yang melibatkan pemakaian pemakaian bersama dua pasang elektron oleh 2 atom yang berikatan. Sebagai contoh adalah ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2. Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2. Kedua atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga kedua atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.
Rumus struktur        :
Rumus kimia            : O2
c.              Pembentukan Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Ikatan kovalen rangkap merupakan ikatan kovalen yang melibatkan pemakaian pemakaian bersama tiga pasang elektron oleh 2 atom yang berikatan. Sebagai contoh adalah ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2. Atom N memiliki lima elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak tiga. Kedua atom N saling meminjamkan lima elektronnya, sehingga kedua atom N tersebut akan menggunakan tiga pasang elektron secara bersama.
Rumus struktur           :
Rumus kimia               : N2





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar