Jumat, 15 Agustus 2014

REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM


REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM

1.            Hukum kekekalan energi
Hukum kekekalan energi disebut juga sebagai Hukum Termodinamika I. hukum ini ditemukan berkat beberapa percobaan yang dilakukan James Prescott Joule (1818-1889) seorang ahli fisika berkebangsaan Inggris. Hukum kekekalan energi yang menyatakan energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, hanya bentuknya dapat berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain.
2.            Sistem dan lingkungan
Dalam termokimia, kita senantiasa berhadapan dengan reaksi kimia, khususnya energi yang menyertai reaksi tersebut. Reaksi atau proses yang menjadi pusat perhatian kita sebut sebagai sistem. Segala sesuatu yang berada di sekitar sistem, yaitu dengan apa sistem tersebut beinteraksi, disebut lingkungan.
Contoh:
Reaksi antara logam seng dengan larutan asam klorida (HCl) dalam suatu tabung reaksi disertai dengan munculnya gelembung-gelembung gas.
Sistem = Logam seng dan larutan HCl
Lingkungan = Tabung reaksi, suhu udara dan tekanan udara

            Interaksi antara sistem dan lingkungan dapat berupa perukaran materi dan/atau pertukaran energi. Berdasarkan hal tersebut, sistema dibagi menjadi 3:
  1. Sistem terbuka
Sistem dikatakan terbuka jika antara sistema dan lingkungan dapat mengalami pertukaran materi dan energi. Contoh: minuman dalam gelas.
  1. Sistem tertutup
Sistem dikatakan terbuka jika antara sistema dan lingkungan dapat mengalami pertukaran materi dan energi. Contoh: minuman dalam gelas tertutup.
  1. Sistem terisolasi
Sistem dikatakan terbuka jika antara sistema dan lingkungan dapat mengalami pertukaran materi dan energi. Contoh: air panas dalam termos.
3.            Entalpi (H) dan perubahan entalpi (ΔH)
Entalpi (H) menyatakan besarnya energy dalam bentuk kalor yang dimiliki oleh suatu zat. Entalpi suatu zat tidak berubah (tetap) selama tidak ada energi yang masuk atau keluar. Entalpi suatu zat tidak dapat diukur, tetapi hanya perubahan entalpinya yang dapat diukur. Perubahan entalpi diberi notasi ΔH. Perubahan entalpi adalah perubahan panas dari reaksi pada suhu dan tekanan yang tetap, yaitu selisih antara entalpi zat- zat hasil dikurangi entalpi zat- zat reaktan untuk reaksi.

4.            Reaksi endoterm dan eksoterm
Reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp – Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan:
ΔH = Hp – Hr > 0                 ΔH = (+)
Reaksi eksoterm, sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga dapat dinyatakan sebagai berikut:
ΔH = Hp – Hr < 0                 ΔH = (-)

 Reaksi Endoterm                                                Reaksi Eksoterm
ΔH = (+)                                                             ΔH = (-)

1 komentar: