Senin, 25 November 2013

KROMATOGRAFI GAS (GC)

KROMATOGRAFI GAS (GC)
 

A.    DEFINISI
Kromatografi gas (GC), merupakan jenis kromatografi yang digunakan dalam kimia organik untuk pemisahan dan analisis, Oleh karena itu, senyawa-senyawa kimia yang akan dipisahkan haruslah dalam bentuk gas pula. GC dapat digunakan untuk menguji kemurnian dari bahan tertentu, atau memisahkan berbagai komponen dari campuran. Kromatologi gas memisahkan suatu campuran berdasarkan kecepatan migrasinya di dalam fasa diam yang dibawa oleh fasa gerak. Sedangkan perbedaan migrasi ini disebabkan oleh adanya perbedaan interaksi diantara senyawa-senyawa kimia tersebut (di dalam campuran) dengan fasa diam dan fasa geraknya. Interaksi ini adalah adsorbsi, partisi, penukar ion dan gel permiasi.
Kromatografi gas termasuk dalam salah satu alat analisa (analisa kualitatif dan analisa kuantitatif), kromatografi gas dijajarkan sebagai cara analisa yang dapat digunakan untuk menganalisa senyawa-senyawa organik. Kita telah mengetahui bahwa ada dua jenis kromatografi gas, yatiu kromatografi gas padat (KGP), dan kromatografi gas cair (KGC). Dalam kedua hal ini sebagai fasa bergerak adalah gas (hingga keduanya disebut kromatografi gas), tetapi fasa diamnya berbeda. Meskipun kedua cara tersebut mempunyai banya persamaan. Perbedaan antara kedunya hanya tentang cara kerja. Pada kromatografi gas padat (KGP) terdapat adsorbsi dan pada kromatografi gas cair (KGC) terdapat partisi (larutan). Kromatografi ga padat (KGP) digunakan sebelum tahun 1800 untuk memurnikan gas. Metode ini awalnya kurang berkembang. Penemuan jenis-jenis padatan baru sebagi hasil riset memperluas penggunaan metode ini. Kelemahan metode ini mirip dengan kromatografi cair padat. Sedangkan kromatografi gas cair sering disebut oleh para pakar kimia organic sebagai kromatografi fasa uap. Pertama kali dikenalkan oleh James dan Martin pada tahun 1952. Metode ini paling banyak digunakan karena efisien, serba guna, cepat dan peka. Cuplikan dengan ukuran beberapa microgram sampel dengan ukuran 10 gram masih dapat dideteksi. Sayangnya komponen cuplikan harus mempunyai tekanan beberapa torr pada suhu kolom.

Kamis, 21 November 2013

High Performance Liquid Chromatography (HPLC)

High Performance Liquid Chromatography (HPLC)


Disusun oleh:
Idha Zuly Astutik 4301411008
Febilia Dhita Serfanda 4301411022
Ifan Shovi 4301411041

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Kromatografi merupakan suatu cara pemisahan fisik dengan unsur-unsur yang akan dipisahkan terdistribusikan antara dua fasa, satu dari fasa-fasa ini membentuk suatu lapisan stasioner dengan luas permukaan yang besar dan yang lainnya merupakan cairan yang merembes lewat atau melalui lapisan yang stasioner. Fasa stasioner/diam dapat berupa zat padat atau suatu cairan, dan fasa gerak dapat berbentuk cairan ataupun gas. Maka semua jenis kromatografi yang dikenal, terbagi menjadi empat golongan: cair-padat, gas-padat, cair-cair, dan gas-cair (Underwood, 1986).
Kromatografi cair kolom klasik merupakan prosedur pemisahan yang sudah mapan dimana fase cair yang mengalir perlahan-lahan melewati kolom akibat gaya gravitasi dan terjadi proses pemisahan di kolom tersebut. Metode itu dicirikan dengan efisiensi kolom yang rendah dan waktu pemisahan yang lama. Namun sejak kira-kira tahun 1969, perhatian dalam teknik kolom cair kembali dilirik dengan dikembangkannya sistem kolom bertekanan tinggi oleh Kirchland dan Huber, yang mampu bekerja pada tekanan sampai 2,07 x 107 Nm-2 (3000 p.s.i). Dalam metode ini digunakan kolom berdiameter kecil (1-3 mm) dengan partikel pendukung berukuran sekitar 30 nm dan eluen dipompakan ke dalamnya dengan laju alir yang tinggi (sekitar 1-5 cm3m-1). Pemisahan dengan metode ini dilakukan jauh lebih cepat (sekitar 100 kali lebih cepat) daripada dengan kromatografi cair yang biasa (Bassett et. all., 1994).
Umumnya metode kromatografi seperti adsorpsi, partisi, dan penukar ion adalah contoh-contoh dari kromatografi kolom. Pada metode kromatografi cair ini digunakan kolom tabung gelas dengan bermacam diameter. Partikel dengan dimensi yang bervariasi digunakan sebagai penunjang stasioner. Banyaknya cairan pada kolom jumlahnya sedemikian rupa sehingga hanya cukup menghasilkan sedikit tekanan untuk memelihara aliran fase gerak yang seragam. Secara keseluruhan pemisahan ini memakan waktu lama. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menambah laju aliran tanpa mengubah tinggi piringan teoritis kolom. Penurunan ukuran partikel penunjang stasioner tidak selalu menguntungkan. Kromatografi cair kinerja tinggi atau high performance liquid chromatography (HPLC) berbeda dari kromatografi cair klasik. HPLC menggunakan kolom dengan diameter umumnya kecil, 2-8 mm dengan ukuran partikel penunjang 50 nm; sedangkan laju aliran dipertinggi dengan tekanan yang tinggi (Khopkar, 2003).

Cara Memasang Kimux di Laptop

 
ikuti langkah-langkah berikut : 
a. Klik Ubuntu pada dekstop, pilih bahasa untuk aplikasi kimux. Klik lanjutkan.
b. Pada saat melanjutkan, usahakan hanya ada 3 item yang tercentang kecuali internet.
    Tidak menyambung dengan wifi supaya mempercepat penginstallan.
c. Pada tampilan Jenis Instalasi, pilih manual. Klik lanjutkan.
d. HATI-HATI!!!! POIN TERPENTING DALAM PENGINSTALLAN AGAR TIDAK TERJADI KESALAHAN!!!!!!!!!!!!!
    Pilih partisi yang paling sedikit, jika partisi masih dalam ntfs, pilih ubah.
e. Pada kolom use as, pilih Ext 4. Centang format the partition. Kemudian klik OK.
Pastikan pada kolom titik kait sudah ada tanda (/).
f. Pilih pasang sekarang. Klik lanjutkan.
g. Pada kolom negara, pilih negara tempat tinggal anda.
h. Pada kolom keybord, pilih english US.
i. Masukkan sandi kimux anda, kemudian klik lanjutkan.
j. Tunggu beberapa waktu. Kimux akan secara otomatis terinstall.
   INGAT!!! Kecepatan penginstallan tergantung laptop anda.
k. Kimux siap untuk digunakan.

CARA MEMASANG APLIKASI KE KIMUX

 
berikut langkah-langkah memasang aplikaso ke KIMUX
1. Klik Ubuntu software center.
2. Pilih System Tools, lanjutkan memilih sub menu administration. Klik Synaptic Package Manager.
3. Pada Utilities, pilih menu Terminal. Klik Command Line Interface (CLI).
  •     Ketik pada Terminal aplikasi yang ingin diinstall dengan format:
  • Sudo apt-get install aplikasi yang akan diinstall. Contoh: Sudo apt-get install avogadro kalzium jmol
  • Lanjutkan dengan menekan Enter.
4. Masukkan password. Password biasanya tidak tampak, silahkan diketik saja password kimux anda.
5. Kemudian tekan Enter.

semoga bermanfaat :D

Kamis, 14 November 2013

Laporan Praktikum Kimia Fisika : Penurunan Titik Beku


Penurunan Titik Beku Larutan
Idha Zuly Astutik, Siti Nur Azizah
Lab. Kimia Fisika Universitas Negeri Semarang
Gedung D8 Lt 2 Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia Kode Pos 50229
idhazuly@gmail.com, 085741939840

Abstrak
Tujuan dari percobaan penurunan titik beku adalah menentukan berat molekul zat yang tidak mudah menguap dan konstanta penurunan titik beku dari pelarut murni. Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah penurunan titik beku larutan. Pada percobaan ini pelarut murni yang digunakan adalah asam asetat glasial dan zat terlarut dengan dua variasi yaitu 1) Naftalena dan 2) Natrium Asetat dengan penambahan zat terlarutnya berturut-turut 1gram setiap titik beku mencapai konstan. Sehingga penambahan zat terlarut 5 gram. Hasil yang diperoleh pada percobaan ini adalah  1) harga Kf asam asetat glasial pada pengukuran pertama dan kedua adalah 1,26 dan 1,42. 2) berat molekul pada penambahan zat naftalena berturut-turut adalah 16,015 gr/mol, 53,38 gr/mol, 34,32 gr/mol, 45,76 gr/mol dan 44,49 gr/mol. Sedangkan untuk penambahan zat natrium asetat adalah 7,53 gr/mol, 16,41 gr/mol, 20,82 gr/mol, 25,78 gr/mol dan 30,08 gr/mol. 3) Semakin banyak zat terlarut dalam pelarut murni maka semakin rendah titik bekunya. Penurunan titik beku larutan tergantung pada banyaknya zat yang terlarut di dalamnya.
Kata kunci : penurunan titik beku larutan; berat molekul; titik beku.

Abstrack
The purpose of the experiment was to determine the freezing point decrease in the molecular weight of subtances that does not easily evaporate and constant decrease in the freezing pointpf pure solvent. The metodh use ini this experiment wa a decrease in the freezing pointof the solution. In this experiment used pure solvents is glacial acetic acid and dissolved subtances with two variations, namely 1) Naphthalene and 2) Sodium Acetat. The addition of solute 1 gram each succesive reaches freezing point constant. So the addition of 5 gram of solute. The results obtained in this experiment are 1) price Kf glacial acetic acid in this first and second measurements was 1.26 and 1.42. 2) the addition of the molecular weight pf naphthalene in a row is 16.015 gr/mol, 53.38 gr/mol, 34.32 gr/mol, 45.76 gr/mol and 44.49 gr/mol. As for the addition of sodium acetate is 7.53 gr/mol, 16.41 gr/mol, 20.82 gr/mol, 25.78 gr/mol and 30.08 gr/mol. 3) The more solute in the pure solvent, the lower the freezing point. Decrease the freezing point of the solution depends on the amount of dissolved subtances in it.
Keywords : depression of freesing point; freezing; molecular weight.
Pendahuluan

Percobaan  penurunan titik beku bertujuan untuk menentukan berat molekul dari zat yang tidak mudah menguap menggunakan metode penurunan titik beku. Dalam percobaan ini zat pelarut yang digunakan adalah asam asetat glasial dan zat terlarut yang digunakan adalah naftalena dan natrium asetat.
Apabila ke dalam suatu pelarut zat yang tidak mudah menguap, ternyata titik beku larutan menjadi lebih rendah dari pada titik beku pelarut murni. Dalam hal ini larutan dianggap hanya mengandung uap zat pelarut(Harnanto : 2009).
Titik beku merupakan kesetimbangan antara tekanan uap cair dan tekanan uap padatannya. Sehingga temperatur  tekanan uap cair sama dengan tekanan uap padatanya. Titik beku pelarut yang ditambahkan dengan zat terlarut akan lebih rendah dari pada zat pelarut murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Sehingga setiap larutan akan memiliki titik beku yang berbeda-beda.