Penurunan Titik Beku Larutan
Idha Zuly Astutik, Siti Nur Azizah
Lab. Kimia Fisika Universitas Negeri Semarang
Gedung D8 Lt 2 Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia Kode Pos
50229
idhazuly@gmail.com, 085741939840
Abstrak
Tujuan dari percobaan penurunan titik beku adalah
menentukan berat molekul zat yang tidak mudah menguap dan konstanta penurunan
titik beku dari pelarut murni. Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah
penurunan titik beku larutan. Pada percobaan ini pelarut murni yang digunakan adalah
asam asetat glasial dan zat terlarut dengan dua variasi yaitu 1) Naftalena dan
2) Natrium Asetat dengan penambahan zat terlarutnya berturut-turut 1gram setiap
titik beku mencapai konstan. Sehingga penambahan zat terlarut 5 gram. Hasil
yang diperoleh pada percobaan ini adalah 1) harga Kf asam
asetat glasial pada pengukuran pertama dan kedua adalah 1,26 dan 1,42. 2) berat
molekul pada penambahan zat naftalena berturut-turut adalah 16,015 gr/mol,
53,38 gr/mol, 34,32 gr/mol, 45,76 gr/mol dan 44,49 gr/mol. Sedangkan untuk
penambahan zat natrium asetat adalah 7,53 gr/mol, 16,41 gr/mol, 20,82 gr/mol,
25,78 gr/mol dan 30,08 gr/mol. 3) Semakin banyak zat terlarut dalam pelarut
murni maka semakin rendah titik bekunya. Penurunan titik beku larutan
tergantung pada banyaknya zat yang terlarut di dalamnya.
Kata kunci : penurunan titik beku larutan;
berat molekul; titik beku.
Abstrack
The purpose of the experiment was to determine the
freezing point decrease in the molecular weight of subtances that does not
easily evaporate and constant decrease in the freezing pointpf pure solvent.
The metodh use ini this experiment wa a decrease in the freezing pointof the
solution. In this experiment used pure solvents is glacial acetic acid and
dissolved subtances with two variations, namely 1) Naphthalene and 2) Sodium
Acetat. The addition of solute 1 gram each succesive reaches freezing point
constant. So the addition of 5 gram of solute. The results obtained in this
experiment are 1) price Kf glacial acetic acid in this first and second
measurements was 1.26 and 1.42. 2) the addition of the molecular weight pf
naphthalene in a row is 16.015 gr/mol, 53.38 gr/mol, 34.32 gr/mol, 45.76 gr/mol
and 44.49 gr/mol. As for the addition of sodium acetate is 7.53 gr/mol, 16.41
gr/mol, 20.82 gr/mol, 25.78 gr/mol and 30.08 gr/mol. 3) The more solute in the
pure solvent, the lower the freezing point. Decrease the freezing point of the
solution depends on the amount of dissolved subtances in it.
Keywords : depression of freesing point; freezing; molecular
weight.
Pendahuluan
Percobaan penurunan titik beku bertujuan untuk menentukan
berat molekul dari zat yang tidak mudah menguap menggunakan metode penurunan
titik beku. Dalam percobaan ini zat pelarut yang digunakan adalah asam asetat
glasial dan zat terlarut yang digunakan adalah naftalena dan natrium asetat.
Apabila ke dalam suatu pelarut zat yang
tidak mudah menguap, ternyata titik beku larutan menjadi lebih rendah dari pada
titik beku pelarut murni. Dalam hal ini larutan dianggap hanya mengandung uap
zat pelarut(Harnanto : 2009).
Titik beku merupakan kesetimbangan
antara tekanan uap cair dan tekanan uap padatannya. Sehingga temperatur tekanan uap cair sama dengan tekanan uap
padatanya. Titik beku pelarut yang ditambahkan dengan zat terlarut akan lebih
rendah dari pada zat pelarut murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus
membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Sehingga setiap larutan akan
memiliki titik beku yang berbeda-beda.